Sejarah Desa
Pada masa pemerintahan hindia belanda Desa Gunungtawang terdiri dari dua wilayah yaitu Sabrang Lor dan Sebrang Kidul. Antara Sebrang Lor dan Sebrang Kidul terpisahkan oleh sungai Begaluh yang membentang dari timur sampai barat. Pada awal tahun 1900 pernah terjadi banjir besar yang melanda wilayah Gunungtawang, sehingga sebagian penduduk sebrang lor bermigrasi ke sebrang kidul.
Saat Pemerintah Hindia Belanda berusaha membangun jalur kereta api rute Wonosobo-Purwokerto oleh perusahaan kereta api swasta SDS (Serajoedal Stoomtram Maatschappij) guna mengangkut hasil pertanian, Desa Gunungtawang menjadi salah satu desa yang dilewati pembangunan jalur tersebut. Jalur kereta api Desa Gunungtawang membentang +- 1.3 KM. Ada beberapa bukti peninggalan sejarah peninggalan Hindia Belanda di Desa Gunungtawang, yaitu Jembatan Cumbring, Trowongan Kreo, sebagian rel kereta api yang masih bisa dijumpai.
Foto: Komplek Kali Kreo dan Masjid Istiqomah Kreo Dusun Gunungtawang Desa Gunungtawang
Foto: Komplek Masjid Istiqomah dan Kali Kreo diambil dari drone pada tahun 2022. Jalur jalur kereta api sudah tidak terlihat, hanya tersisa jembatan
Setelah masa kemerdekaan pada tahun 1950 melalui Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat; dimana Wonosobo (Kabupaten) salah satunya. Gunungtawang secara administratif menjadi desa yang wilayahnya terdiri dari 2 Dusun, yaitu: Dusun Gunungtawang (sebrang lor) dan Dusun Binangun. Wilayah Sebrang kidul, yang sekarang dikenal sebagai Dusun Tawangsari, tidak masuk menjadi wilayah Administratif Desa Gunungtawang, tetapi masuk ke wilayah Desa Krasak.
Foto: Kondisi Dusun Binangun diambil dari udara pada tahun 2022
Kepemimpinan di Desa Gunungtawang:
1. Sarbini
2. Abdul Qodir
3. Durajak
4. Abu Hamid
5. H. Nuri alias H. Ruslan (1942 - 1977)
6. Djamjuli (1977 - 1989 )
7. Iskandar (1989 -1997 )
8. Pj Purwanto (1997-2000)
9. Suprayitno (2001 - 2006)
10. Ahmad Mu'min (2007-2012)
11. H. Abu Jahmin (2013-2018 )
12. H. Darsono (2019-Sekarang)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin