Profil Desa Gunungtawang

01 Januari 2020

Ahmad Mu'tasim

Dibaca 384 Kali

Desa adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan. Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit permukiman kecil yang disebut dusun (Wonosobo)

Desa Gunungtawang adalah termasuk desa pertanian, yang terletak pada ketinggian ±460 Meter diataspermukaan laut, sedangkan kondisi topografinya merupakan daerah dataran sedang, Desa Gunungtawang merupakan bagian dari gambaran salah satu wilayah di Kabupaten Wonosobo yang letak wilayahnya strategis karena wilayahnya dilalui wilayah Kecamatan Leksono dan Sukoharjo.Diapit dua jalan utama yaitu jalan raya banyumas dan jalan raya leksono Wonosobo.

Suhu udara diwilayah Desa Gunungtawang rata-rata 24 C – 30 c pada siang hari dan turun menjadi 20 c pada malam hari, khusus pada bulan juli-agustus turun menjadi 12 c – 15 c pada malam hari dan 15 c – 20 c pada siang hari.
Hujan turun hampir sepanjang tahun. rata-rata hari hujan adalah 196 hari, dengan curah hujan rata-rata 3.400 mm. Dalam satu desa terdiri dari 2 (dua) dusun yaitu dusun binangun terbagi dalam 2 rt dan 1 rw dan dusun Gunungtawang terbagi dalam 3 RW dan 10 RT, secara global yaitu terdiri dari 2 dusun, 4 RW dan 12 RT, jarak desa dengan ibu kota kecamatan ±2,5 Km dan dari Ibu kota Kabupaten ±9Km.

Geografis

Gambar: Peta Desa Gunungtawang tahun 2009 melalui peta IP4T

Batas-batas :
Utara                      : Sojokerto
Timur : Selomerto dan Pakuncen
Selatan                   : Krasak
Barat                      : Selokromo dan Sojokerto

Ekonomi

Dulu Desa Gunungtawang mengandalkan sektor pertanian, khususnya padi. Seiring dengan pesatnya perkembangan penduduk di Desa Gunungtawang, perubahan struktur perekonomian menjadi hal yang alami. Dengan makin sempitnya lahan pertanian, terjadi penurunan produktifitas di sektor ini. Sehingga sekarang pertanian tidak lagi mendominasi pekerjaan di Desa Gunungtawang. Beberapa mata pencaharian sebagian warga antara lain: Pedagang, Pengrajin, Buruh harian dan Karyawan Swasta.

Kependudukan

Jumlah penduduk Desa Gunungtawang, berdasar Data Induk Penduduk 2021, berjumlah 2.573 jiwa, dengan proporsi laki-laki 1.273 dan perempuan 1.300. Dengan luas hanya 1 km² maka kepadatan 2.573 jiwa/km². Jika dibandingkan dengan rata-rata kepadatan Penduduk Jawa Tengah berdasarkan sensus penduduk 2021 (1.120 jiwa/km2) maka kepadatan penduduk Desa Gunungtawang sekitar 2x lipatnya. Ini menjadikan Desa Gunungawang menjadi salah satu yang sangat padat.

Grafik: Pertumbuhan Penduduk Desa Gunungtawang. Sumber Basis Induk Penduduk Desa

Pertanian

Desa Gunungtawang adalah termasuk desa pertanian, yang terletak pada ketinggian ±460 Meter di atas permukaan laut. Gunungtawang memiliki luas lahan pertanian sebesar 55 Hektar dengan hasil utamanya adalah padi. Sebagian lahan ditanami palawija seperti cabai, Umbi, Kacang.

Foto: Petani sedang merawat tanaman cabai

Peternakan

Gunungtawang terdapat beberapa peternak, diantaranya Kambing, Ayam dan Sapi. Sebagian petani sudah memulai beternak dengan sistem modern. Sehingga memungkinkan untuk memelihara binatang ternak dengan jumlah besar.

Foto: Peternakan Kambing Modern di Dusun Binangun Desa Gunungtawang

Perikanan

Di area mata air Kreo dan Pace, sebagian airnya dimanfaatkan untuk perikanan. terdapat 14 Kolam ikan dengan ikan mujahir dan bawal menjadi komoditi utamanya.

Agama

Islam adalah agama mayoritas yang dianut masyarakat Desa Gunungtawang 100%. Dalam hal ini berarti agama islam adalah agama mutlak di Desa Gunungtawang.

Nahdhotul Ulama menjadi mayoritas organisasi islam terbesar di Desa Gunungtawang sekitar 99%. Selain Nahdotul Ulama ada sebagian kecil yang terafiliasi dengan organisasi Muhammadiyah dan organisasi islam lainnya.

Sejak dulu Gunungtawang menjadi rumah bagi pendidikan islam. Terdapat 3 Pondok Pesantren sampai dengan tahun 2000 an awal. Dengan makin naiknya pamor pendidikan formal, 3 Pondok Pesantren di Desa Gunungtawang mulai meredup. Akan tetapi sekarang terdapat 2 Pondok Pesantren Modern yang menggabungkan Pendidikan Agama dengan Pendidikan Umum yaitu: SMK Annur dan Pondok Pesantren Entrepreneur Ar-Ridwan.

Foto: Pendidikan Agama di Mushola Gunungrtawang

Kesenian

Seni hadroh menjadi satu-satunya kesenian yang ada di Desa Gunungtawang. Untuk kesenian Jawa seperti Emblek, Lengger tidak ditemukan di Desa Gunungtawang. Hal ini dikarenakan kebudayaan Islam sudah sangat mendarah daging.

Foto: Anak-anak sedang berlatih seni hadroh

Pariwisata

Pariwisata di Desa Gunungtawang belum tergarap. Dilihat dari kondisi geografis yang diapit oleh dua sungai ( Serayu dan Begaluh ) dan terdapat mata air (kreo dan pace), maka wisata air sangatlah potensial.

Kuliner Khas

Masyarakat Desa Gunungtawang memiliki tradisi dengan membuat “Buntil Kreo” di acara hajatan pengajian dan acara lain. Makanan tradisional ini terbuat dari tanaman lumbu, parutan kelapa dan bumbu bumbu lain. Hingga saat ini makanan ini masih sering ditemukan pada acara-acara tertentu.

Transportasi

Desa Gunungtawang sangat strategis, karena terletak di jalur-jalur utama, yaitu Jalan Nasional yang menghubungkan Purwokerto - Purbalingga - Banjarnegara - Wonosobo - Temanggung - Magelang - Semarang. Karena itu, angkutan di Desa Gunungawang cukup memadai untuk memudahkan mobilitas antara kota-kota tersebut. Desa Gunungtawang mudah dicapai oleh transportasi darat.

Letak Geografis Desa Gunungtawang yang berada di pegunungan menyebabkan tiadanya transportasi air di Desa Gunungtawang, Pelabuhan terdekat adalah pelabuhan di Kota Semarang. Sedangkan akses Bandara Komersial terdekat adalah Bandara Solo, Jogjakarta.

Gambar: Transportasi Umum Dalam Kota di Desa Gunungtawang

Pusat Kesehatan Masyarakat

Desa Gunungtawang terdapat fasilitas kesehatan di lokal desa.

PKD Desa Gunungtawang
3 Posyandu
3 Posbindu

Warga bisa mendapatkan akses Puskesmas I Selomerto dan Puskemas Leksono dengan jarak kurang lebih 2 Km. Sedangkan Rumah Sakit terdekat adalah RS KRT Setyonegoro dengan jarak +- 9 Km.